"..Tidak bu,barang itu bukan milik saya.."

Meli tak menyangka akan bgni jdnya,ia terus berlari dan berlari,menghindari kerumunan dan amukan masa disekitar Jakarta Barat.
Dari kejauhan terlihat jilatan api dr bbrpa gedung dan sisa asap pembakaran mobil,masa yg beringas yg entah datang dr mana bersorak sorai.kemudian terdengar suara-suara sumbang penuh hasutan "Cari Cina! cari Cina!"

Beberapa mata mulai memandangnya,Meli bergidik.Beberapa mata mulai merasa menemukan sasaran.Meli menatap kedepan lengang,tak ada satupun kendaraan yg bisa membawanya pergi dr tempat itu.Cemasnya menjadi2,apa yg hrus dilakukanya skrg? Lari sekuat2nya? Masuk kerumah penduduk? Mrka tlh menutup pintu rapat2 tnpa berani membukanya,matanya mulai nanar..

Tiba2 diantara bayangan kepulan asap tampak seorang lelaki tua lusuh dgn sbuah sepeda kusam tua,menghampirinya. "ibu cina?.. ya!"
"ibu mau kemana??" cepat naik ke sepeda saya bu! Cepatt!"

"ojek sepeda ya..pak??" Bpk dgn baju tambalan disana sini itu mengangguk pelan. tanpa berpikir pjg,Meli naik ke atas sepeda. Si lelaki tua mengayuh sepedanya kuat2 disertai peluh bercucuran keringat yg membasahi punggung bajunya. Meninggalkan pesta dalam amukan dan bbrpa pasang mata liar yg urung mengejarnya.

Sampai dibelakang Glodok Plaza,Meli melihat byk org mengambil barang dr dlm toko-toko disekitar sana. Dengan wajah puas org2 itu mengangkuti TV,RADIO,KULKAS,KOMPUTER,sampai Mesin Cuci dll.
Meli tak mengerti mungkinkah brg2 itu diberikan cuma2 olh pemiliknya,agar toko tsb tak dibakar? Atau masa yg menjarahnya?
Beberapa Tentara tampak berjaga2,namun tak melarang siapapun yg ingin mangambil barang.

Disudut yg sepi,Meli menyuruh bpk tua itu berhenti. "Ada apa bu?" "pak,mendingan bpk ikut ambil barang2 itu dulu,biar sepedanya sy yg jagain. Itu org2 pd ngambil.ambil dlu pak!" ujar Meli. Hatinya tergelar melihat kemiskinan dan perjuangan lelaki tua ini utk menghidupi keluarganya.

Diluar dugaan,bpk tua itu menggeleng dan tersenyum getir.
"Tidak bu!. Barang itu bukan milik saya. Bukan barang halal"
Meli tercengang bbrpa saat.benar2 terenyuh. Orang tak mampu spt ini, ternyata punya prinsip hidup yg sangat mulia. Saat sampai tujuan,bpk itu hnya meminta ongkos tiga ribu rupiah,jumlah yg tak berbeda dgn bila tak ada kerusuhan. Meli memberinya empat ribu,dan bpk tua itu meninggalkannya dgn riang. "Terima kasih, bu!" Meli menatap lelaki tua itu hingga menjadi titik dikejauhan..

sori ni cerita hasil nyomot dari warung sebelah.........

ni cerita bagi ane bener2 cerita yang sangat mengharukan,n juga buat ngingetin kita smua tentang gmana cara ngejalanin hidup ;)

setuju bang lee...

cerita 17tahun demen ga bang sat?? :lol:

Itu kisah nyata lho.Gw pernah bc britanya d koran 2taun lalu.Bpk itu sampe dapat penghargaan dari pemerintah.

background cerita na pas kerusuhan '98 y?

Br ketauan taon 2006 kmaren x ky :P

back to 10years ago..

Biasax menuju ms depan,ni malah suruh balik k masa lampau :??:

past perfect continous tense dunk...

"yesterday is history.. tomorrow is a mistery.. but today,, is a gift.. thats why its called PrEsEnt.."
ngutip kt2ny master o0ngway d kuNgfu paNda..
baguZz bgdd!! >.