Stromatolit berumur 4000 tahun ditemukan di NTB, Indonesia.
3 posters
Page 1 of 1
Stromatolit berumur 4000 tahun ditemukan di NTB, Indonesia.
Sejumlah ahli geologi (geologist) akan meneliti stromatolit atau terumbu paling tua yang muncul sejak Archean atau berumur sekitar 4.000 tahun di Pulau Satonda, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ketua Harian Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nusa Tenggara, Heryadi Rachmat di Mataram, Selasa mengatakan, para ahli geologi dari Divisi Eksplorasi, Badan Pengawas Minyak dan Gas (BP Migas) akan berkunjung ke Pulau Satonda pertengahan April 2008.
Penelitian stromatolit itu juga melibatkan sejumlah dosen pendamping dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang juga ahli geologi.
"Stromatolit di Pulau Satonda merupakan salah satu jendela atau model lingkungan pada zaman Pra Kambrium sekitar 4.000 tahun silam dan di Indonesia hanya bisa ditemukan di Pulau Satonda," ujar Heryadi yang juga Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB.
Stromatolit (Resen) baru diketahui pada tahun 1984 melalui ekspedisi gabungan Indonesia-Belanda ke Indonesia Timur melalui kapal Marin Snellius II.
Sekelompok ilmuwan dalam ekspedisi tersebut menemukan perkembangan stromatolit di sebuah pulau kecil bernama Satonda.
Satonda adalah sebuah pulau kecil bekas gunung api di sebelah utara Sumbawa dan gunung api Satonda terbentuk danau kawah yang disebut Danau Motitoi. Di tepi danau ditemukan sebaran luas terumbu gampingan stromatolit.
Danau Motitoi adalah danau kawah berkadar alkalin (soda) dengan kedalaman maksimum 69 meter, luasnya 77 hektare.
Stromatolit muncul untuk pertama kalinya pada suatu waktu antara Archean tengah-Archean akhir (sekitar 3000 juta tahun lalu) dan menjelang awal Proterozoikum mereka berkembang dalam lingkungan yang luas, fosil stromatolit paling tua ditemukan di Zimbabwe Barat Daya.
Penyelidikan menunjukkan bahwa stromatolit Satonda bermula pada 4.000 tahun yang lalu dan merupakan stromatolit yang diproduksi oleh cyannobacteria.
Pembentukan terumbu biogenik yang tidak biasanya ini dimungkinkan oleh kondisi hidrologi dan biogeokimia yang unik di danau kawah Motitoi, secara hidrologi danau itu punya lapisan massa air yang unik.
Terbentuk chemocline (batas oksigen dan H2S) yang tegas pada kedalaman 24-26 meter, terumbu stromatolit Danau Motitoi terbentuk melalui interaksi empat organisme pembangun terumbu.
Pembentukan stromatolit terumbu Satonda di Danau Motitoi ditemukan terbatas pada lapisan permukaan sampai kedalaman batas oksigen/H2S atau pada kedalaman 24 - 26 meter.
Pembentukan terumbu terutama ditemukan dari permukaan sampai kedalaman 12 meter yang mana bakteri biru-hijau berkembang secara dominan bersama ganggang kerang (coralline algae) Lithoporella sp dan ganggang dari genus Peyssonnelia yang kurang dominan.
Ahli geologi banyak yang tertarik terhadap proses pembentukan habitat Satonda yang unik yaitu terdapatnya danau kawah gunung api (Danau Motitoi) yang diisi air laut.
Dinding kawah Danau Motitoi curam berupa tebing setinggi 300 meter di atas muka laut, terbuat dari lapisan tuf, lapili, dan bom volkanik serta ditemukan beberapa retas tiang (dike intrusion).
Depresi kawah Satonda diperkirakan terbentuk oleh runtuhan di atas dapur magma gunung api Satonda akibat letusan 10.000 tahun yang lalu sehingga membentuk kawah.
Ke arah selatan, dinding kawah pada suatu waktu kemudian merosot ke arah laut, sehingga tebing kawah disini hanya setinggi 13 meter di atas muka laut (dari sisi inilah Danau Motitoi mudah dicapai).
Saat ini Danau Motitoi telah kehilangan semua aksesnya ke laut didekatnya, akibatnya air asin Satonda memiliki alkalinitas, pH, dan kejenuhan mineral karbonat yang lebih tinggi daripada laut disekitarnya.
Kondisi itu telah menghilangkan kemungkinan terdapatnya mikrobiota marin pada umumnya, tetapi sebaliknya ditemukan secara berlimpah struktur seperti terumbu gampingan yang disusun oleh ganggang merah, serpulid dan foram.
Di Pulau Satonda yang paling menakjubkan adalah ditemukannya lembaran-lembaran insitu cyannobacteria yang mengandung kalsit.
Pulau Satonda merupakan geowisata yang cukup banyak didatangi para ahli terutama ahli geologi termasuk para wisatawan dalam dan luar negeri, karena memiliki keunikan dan kekhasan kawasan.
Ketua Harian Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Nusa Tenggara, Heryadi Rachmat di Mataram, Selasa mengatakan, para ahli geologi dari Divisi Eksplorasi, Badan Pengawas Minyak dan Gas (BP Migas) akan berkunjung ke Pulau Satonda pertengahan April 2008.
Penelitian stromatolit itu juga melibatkan sejumlah dosen pendamping dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta yang juga ahli geologi.
"Stromatolit di Pulau Satonda merupakan salah satu jendela atau model lingkungan pada zaman Pra Kambrium sekitar 4.000 tahun silam dan di Indonesia hanya bisa ditemukan di Pulau Satonda," ujar Heryadi yang juga Wakil Kepala Dinas Pertambangan dan Energi NTB.
Stromatolit (Resen) baru diketahui pada tahun 1984 melalui ekspedisi gabungan Indonesia-Belanda ke Indonesia Timur melalui kapal Marin Snellius II.
Sekelompok ilmuwan dalam ekspedisi tersebut menemukan perkembangan stromatolit di sebuah pulau kecil bernama Satonda.
Satonda adalah sebuah pulau kecil bekas gunung api di sebelah utara Sumbawa dan gunung api Satonda terbentuk danau kawah yang disebut Danau Motitoi. Di tepi danau ditemukan sebaran luas terumbu gampingan stromatolit.
Danau Motitoi adalah danau kawah berkadar alkalin (soda) dengan kedalaman maksimum 69 meter, luasnya 77 hektare.
Stromatolit muncul untuk pertama kalinya pada suatu waktu antara Archean tengah-Archean akhir (sekitar 3000 juta tahun lalu) dan menjelang awal Proterozoikum mereka berkembang dalam lingkungan yang luas, fosil stromatolit paling tua ditemukan di Zimbabwe Barat Daya.
Penyelidikan menunjukkan bahwa stromatolit Satonda bermula pada 4.000 tahun yang lalu dan merupakan stromatolit yang diproduksi oleh cyannobacteria.
Pembentukan terumbu biogenik yang tidak biasanya ini dimungkinkan oleh kondisi hidrologi dan biogeokimia yang unik di danau kawah Motitoi, secara hidrologi danau itu punya lapisan massa air yang unik.
Terbentuk chemocline (batas oksigen dan H2S) yang tegas pada kedalaman 24-26 meter, terumbu stromatolit Danau Motitoi terbentuk melalui interaksi empat organisme pembangun terumbu.
Pembentukan stromatolit terumbu Satonda di Danau Motitoi ditemukan terbatas pada lapisan permukaan sampai kedalaman batas oksigen/H2S atau pada kedalaman 24 - 26 meter.
Pembentukan terumbu terutama ditemukan dari permukaan sampai kedalaman 12 meter yang mana bakteri biru-hijau berkembang secara dominan bersama ganggang kerang (coralline algae) Lithoporella sp dan ganggang dari genus Peyssonnelia yang kurang dominan.
Ahli geologi banyak yang tertarik terhadap proses pembentukan habitat Satonda yang unik yaitu terdapatnya danau kawah gunung api (Danau Motitoi) yang diisi air laut.
Dinding kawah Danau Motitoi curam berupa tebing setinggi 300 meter di atas muka laut, terbuat dari lapisan tuf, lapili, dan bom volkanik serta ditemukan beberapa retas tiang (dike intrusion).
Depresi kawah Satonda diperkirakan terbentuk oleh runtuhan di atas dapur magma gunung api Satonda akibat letusan 10.000 tahun yang lalu sehingga membentuk kawah.
Ke arah selatan, dinding kawah pada suatu waktu kemudian merosot ke arah laut, sehingga tebing kawah disini hanya setinggi 13 meter di atas muka laut (dari sisi inilah Danau Motitoi mudah dicapai).
Saat ini Danau Motitoi telah kehilangan semua aksesnya ke laut didekatnya, akibatnya air asin Satonda memiliki alkalinitas, pH, dan kejenuhan mineral karbonat yang lebih tinggi daripada laut disekitarnya.
Kondisi itu telah menghilangkan kemungkinan terdapatnya mikrobiota marin pada umumnya, tetapi sebaliknya ditemukan secara berlimpah struktur seperti terumbu gampingan yang disusun oleh ganggang merah, serpulid dan foram.
Di Pulau Satonda yang paling menakjubkan adalah ditemukannya lembaran-lembaran insitu cyannobacteria yang mengandung kalsit.
Pulau Satonda merupakan geowisata yang cukup banyak didatangi para ahli terutama ahli geologi termasuk para wisatawan dalam dan luar negeri, karena memiliki keunikan dan kekhasan kawasan.
Sumber : Google
Crypton- Technost
- Joined : 2008-09-11
Location : indonesia underground
Posts : 982
Keju : 466
Re: Stromatolit berumur 4000 tahun ditemukan di NTB, Indonesia.
jangan2 ntuh kulitnya godzilla fer?
Dainashi_yume- LEVEL 3
- Joined : 2008-05-30
Location : Serbia
Posts : 891
Keju : 137
Re: Stromatolit berumur 4000 tahun ditemukan di NTB, Indonesia.
Ntu kulit bkas godzila yg panuan kale
Saito_aoyama- LEVEL 5
- Joined : 2008-01-13
Posts : 1516
Keju : 126
Similar topics
» Fosil Buaya Purba ditemukan di Brazil
» Doraemon 40 tahun
» Anak Kecil 6 Tahun Memungut Barang Bekas Demi Merawat Papany
» aYo DuKuNg InDoNeSiA !!
» Save your transport money!(indonesia only)
» Doraemon 40 tahun
» Anak Kecil 6 Tahun Memungut Barang Bekas Demi Merawat Papany
» aYo DuKuNg InDoNeSiA !!
» Save your transport money!(indonesia only)
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum
|
|